KATA
PENGANTAR
Assalamu
‘alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah “LEMPAR
LEMBING OLAH RAGA ATLETIK” yang
penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Penjaskes. Tak
lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad
SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui
dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan sehingga hasilnya
jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak kiranya
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar
harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian guru bidang studi Penjaskes dan mudah-mudahan isi dari
makalah penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca
makalah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
terselesaikan.
Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Penjaskes.
Terima Kasih
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lempar lembing merupakan suatu aktivitas olahraga yang menuntut kecekatan
dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak,
tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan
aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya,
lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada zaman tersebut.
Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia memasuki
masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih kental
dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun
perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti
melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan
menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan
(berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan prestasi. Walaupun
belum ditemukan catatan sejarah yang otentik mengenai lempar lembing, tapi
sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik.
Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga
jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa pengertian lempar lembing?
2.
Apa saja peralatan-peralatan yang diperlukan dalam
lempar lembing?
3.
Apa saja persyaratan yang syah pada olah raga lempar
lembing?
4.
Apa Saja Macam-macam teknik dalam melakukan lempar
lembing?
5.
Apa Saja Peraturan Dalam Lempar Lembing ?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
- Menjelaskan pengertian lempar lembing
- Menjelaskan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam lempar lembing
- Menjelaskan persyaratan yang syah pada olah raga lempar lembing
- Menjelaskan macam-macam teknik dalam melakukan lempar lembing
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lempar Lembing
Melempar
merupakan proses gerak seseorang melakukan gerakan terhadap suatu benda agar
suatu benda tersebut dapat dipindahkan sejauh mungkin. Menurut Yudha M. Saputra
(2001: 67) pengertian lempar lembing adalah “merupakan salah satu kemampuan
dalam melemparkan benda berbentuk lembing, sejauh mungkin”. Sedangkan menurut
Soenarjo Basoeki (2003:89) lempar lembing adalah “salah satu nomor perlombaan
dalam kelompok lempar di dalam cabang olahraga atletik”. Dari pengertian yang telah
diberikan para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian lempar
lembing adalah salah satu nomor dalam perlombaan atletik yang melemparkanbenda
berbentuk lembing, sejauh mungkin. Sedangkan lembing merupakan suatu benda yang
terdiri dari mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing. Mata
lembing terbuat dari metal, badan lembing terbuat dari kayu atau metal atau
bambu. Badan lembing yang terbuat dari metal dipergunakan dalm perlombaan resmi
nasional ataupun internasional, dalam pendidikan biasa menggunakan bambu. Tali
lembing terletak melilit pada titk pusat lembing.
Unsur
gerak dan tujuan dari proses gerakan menjadi bagian dari kegitan melempar.
Kedua hal tersebut merupakan satuan yang utuh dan berupa gerakan yang sering
disebut teknik melempar lembing,yang selanjutnya diungkapkan dalam teknik
lempar lembing.
Kemampuan seorang atlet dalam melempar lembing dipengaruhi faktor eksternal yang berupa lapangan dan alat lembing.Suatu cara mengatasi tahanan eksternal ini,dapat diatasi dengan berlatih secara intensif.
Kemampuan seorang atlet dalam melempar lembing dipengaruhi faktor eksternal yang berupa lapangan dan alat lembing.Suatu cara mengatasi tahanan eksternal ini,dapat diatasi dengan berlatih secara intensif.
2.2 Peralatan-Peralatan Yang Diperlukan Dalam Lempar Lembing
- Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan.
- Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing.
- Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
- Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
2.3 Persyaratan
Suatu Lemparan Yang Syah
·
Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus
di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus
tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk
dipakai.
·
Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores
tanah sebelum bagian lembing lainnya.
·
Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh
memotong salah satu garis atau jalur paralel.
·
Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian
tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis
lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan
garis lempar dan garis-garis itu semua.
·
Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya
dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh
sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
·
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum
lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur
lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
2.4 Teknik-Teknik Dalam
Melakukan Lempar Lembing
Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan,
di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara membawa lembing, gaya
melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
1. Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
a)
Cara Memegang
Cara Finlandia : Pertama
lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong
hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal
ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari
ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari
telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Sedangkan
jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan
lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang
peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin,
1992).
Cara Amerika : Pertama
lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata lembing serong
hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau
pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan
pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan
lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk
turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara
Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan
lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
Cara Menjepit : caranya hanya
menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari
jari lainnya memmegang biasa.
a)
Cara Membawa Lembing
Cara mengambil awalan pada
lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena
itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing.
1.
Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas
pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan
dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang
menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.
2.
Membawa lembing Di bawah
3.
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke
bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah
hampir dekat dengan tanah.
4.
Membawa lembing di depan dada
5.
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju
serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
Sedangkan dalam membawa lembing, ada tiga cara yang
bisa digunakan, yaitu:
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
- Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.
2.5 PERATURAN-PERATURAN DALAM
LEMPAR LEMBING
- Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.
- Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram.
- Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
- Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
- Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali
melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi,
sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh
tersebut menghasilkan suatu gerakan lempar lembing yang baik.
3.2
SARAN
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui
analisis gerak lempar lembing mulai dari gerakannya itu sendiri, sendi yang
berperan, bidang dan sumbu yang terkait, serta otot-otot yang digunakan,
diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya
kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Jonath, U. (1988). Atletik 2
– Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta. PT. Rosda Jaya Putra Offset.
Gerry A. Carr. (1997).
Atletik Untuk Sekolah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar