KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya
semua proses pembuatan Makalah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa menyampaikan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu proses pembuatan Makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah
ikut memberikan motivasi dan doa sehinga kami terus berusaha pantang menyerah
dan terus bersemangat dalam menghadapi rintangan yang menghalangi penulisan makalah
ini.
Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang
sempurna, begitu juga dengan Makalah ini, kami menyadari bahwa Makalah ini
belum sempurna. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke depan.
Pamekasan, 26
Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sejarah Terjadinya Perang Dunia 1
B.
Sebab – Sebab Perang dunia 1
C.
Akhir Perang dunia 1
D.
Sejarah Berdirinya Liga Bangsa – Bangsa
E.
Tujuan PEmbentukan Liga Bangsa – Bangsa
F.
Sifat dan Tugas Liga Bangsa – Bangsa
G.
Struktur Organisasi
H.
Mekanisme Kerja
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Pada
masa Perang Dunia I, dunia mengalami suatu peristiwa yang sangat dramatis
menyangkut peradaban manusia, dimana perang tersebutlah telah mengakibatkan
korban yang besar. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan perlengkapan dan
senjata tempur yang efektif. Perang Dunia I telah memasuki babak baru kemajuan
teknologi, khususnya persenjataan dan sistem angkutan atau logistik yang sudah
mengenal kapal mesin dan kereta api.
Liga
Bangsa-Bangsa (LBB-League of Nations) didirikan sebagai hasil dari perjanjian
Versailes. Setelah Jerman dan
pendukungnya menyerah kepada sekutu pada November 1918 yang menandakan
berakhirnya Perang Dunia I. Negara-negara pemenang perang menyelenggarakan
konferensi di Paris pada 28 Juni 1919.
Konferensi tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara
pemenang. B.
- Rumusan Masalah
A.
Bagaimana Sejarah Kronologi Terjadinya Perang Dunia 1 ?
B.
Apa saja Sebab – Sebab Terjadinya Perang Dunia 1 ?
C.
Bagiamana Sejarah Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) ?
D.
Apa Saja Tujuan Dan Tugas dari Liga bangsa – bangsa (LBB)
?
- Tujuan
A.
Agar siswa mengetahui Sejarah Kronologi Terjadinya Perang Dunia 1
B. Agar siswa mengetahui Sebab
– Sebab Terjadinya Perang Dunia 1
C. Agar siswa mengetahui Sebab
– Sebab Terjadinya Perang Dunia 1
D. Agar siswa mengetahui Tujuan
Dan Tugas dari Liga bangsa – bangsa (LBB)
BAB II
PEMBAHASAN
- Sejarah Terjadinya Perang Dunia 1
Pada masa Perang Dunia I, dunia
mengalami suatu peristiwa yang sangat dramatis menyangkut peradaban manusia,
dimana perang tersebutlah telah mengakibatkan korban yang besar. Hal ini tidak
terlepas dari kemajuan perlengkapan dan senjata tempur yang efektif. Perang
Dunia I telah memasuki babak baru kemajuan teknologi, khususnya persenjataan
dan sistem angkutan atau logistik yang sudah mengenal kapal mesin dan kereta
api.
Jalannya Perang Dunia I
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I
adalah:
1. Pihak Sentral (blok Jerman) yang
terdiri dari 4 negara yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria dan Hongaria.
2. Pihak Sekutu (blok Perancis) yang
terdiri dari 23 negara yang antara lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia,
Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dan
lain-lain.
- Sebab – Sebab Terjadinya Perang dunia 1
Meletusnya Perang Dunia I terdapat dua sebab yang
mempengaruhi, yaitu sebab-sebab umum dan sebab-sebab khusus.
ü
Sebab
– sebab Umum :
a)
Kemajuan
industri; kemajuan industri di Eropa menimbulkan masalah baru dalam
kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.
b)
Politik
Kolonialisme dan Imperialisme.
c)
Politik
Mencari Kawan.
d)
Perdamaian
Bersenjata; pada mulanya memang tidak ada perang, tetapi suasana tetap tegang
dan panas.
ü
Sebab
Khusus :
Terbunuhnya Putra Mahkota Austria Francis Ferdinand
di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerakan
Serbia Raya). Kejadian tersebut menyulut meletusnya Perang Dunia I. Ketika itu,
ia bersama istrinya mengadakan kunjungan untuk melihat dari dekat latihan
perang di daerah Bosnia. Kemudian Austria mengirim ultimatum kepada Serbia yang
disusul dengan pengumuman perang.
C. Akhir Perang Dunia I (11 Nopember 1918)
Kekalahan
Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah.
Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis)
yang hendak menggulingkan pemerintahan. Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan
selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu. Sementara itu di Austria timbul
pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia,
yang mengakibatkan Kaisar Karl terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga
Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah
Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun
negara-negara yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian
perdamaian seperti:
Perjanjian
Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu, yang isinya:
·
Jerman
menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
·
Danzig
dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
·
Jerman
kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis, dan
Jepang.
·
Jerman
harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
·
Angkatan
perang Jerman diperkecil.
·
Kapal
perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman
sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.
Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang
oleh Woodrow Wilson (Presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George
(Inggris) dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal
dengan The Big Four.
Perjanjian St. Germain (10 Nopember 1919) antara
Sekutu dengan Austria yang isinya antara lain:
- Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman-Austria.
- Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia dan Bohemia, Moravia kepada Cekoslowakia.
Perjanjian Neuilly (27 Nopember 1919) antara pihak
sekutu dengan Bulgaria yang isinya adalah Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia
kepada Yunani.
Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara sekutu
dengan Hongaria yang isinya antara lain:
- Daerah Hongaria diperkecil.
- Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hongaria.
Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu
dengan Turki yang isinya antara lain:
- Daerah Turki diperkecil dan hanya tinggal kota Konstantinopel dan sekitarnya.
- Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
- Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
- Dardanella, Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
- Armenia dan Kurdi diberi status merdeka.
Liga Bangsa-Bangsa (LBB-League of Nations)
didirikan sebagai hasil dari perjanjian Versailes. Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada
sekutu pada November 1918 yang menandakan berakhirnya Perang Dunia I.
Negara-negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni
1919. Konferensi tersebut dihadiri oleh
70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang.
Perjanjian Paris yang ditandatangan di Versailles
(Perjanjian Versailles) tersebut merupakan kunci bagi terciptanya perdamaian.
Para delegasi menaruh harapan yang besar pada konferensi tersebut untuk
menciptakan perdamaian dunia. Harapan-harapan tersebut sesuai dengan gagasan
Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson yang telah diucapkan pada 8 Januari
1918. Pada bulan ini, Wilson mengajukan empat belas usulan (Wilson Fourteen
Point) yang isinya antara lain sebagai berikut:
1. Pelarangan diplomasi rahasia
2. Pengurangan senjata.
3. Pengakuan hak untuk menentukan nasib sendiri.
4. Pembentukan suatu badan gabungan bangsa-bangsa,
yang kemudian dikenal dengan nama LBB (Liga Bangsa-Bangsa)
E.
Tujuan Pembentukan LBB
Liga Bangsa Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu
dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia
2. Memajukan dan memelihara hubungan persahabtan
antarbangsa dan negara.
3. Menegakan hukum serta berusaha agar perjanjian
antar bangsa dipatuhi.
4. Memajukan dan memelihara kerjasama internasional di
bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
F.
Sifat Dan Tugas LBB
1) Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan
menjadi badan pengawas daerah perwalian atau daerah mandat LBB.
2) Merupakan badan untuk mencegah perang dan
menyelesaikan perselisihan secara damai.
3) Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang.
4) Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan
lembaga-lembaga internasional yang sudah ada.
5) Berusaha meningkatkan kerja sama dalam lapangan
kesehatan, social, keuangan, pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain.
6) Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa
minoritas.
Kegagalan LBB Setelah berjalan beberapa puluh
tahun, ternyata liga bangsa-bangsa tidak mampu menciptakan perdamaian. LBB
tidak banyak memberikan banyak harapan. Pada saat itu terjadi pertikaian
internasional dan liga bangsa-bangsa tidak dapat menyelesaikannya sehingga
terjadi perang dunia II.
G.
Struktur Organisasi
Organ Inti dari LBB yaitu:
Dewan Keamanan Anggota yang terdiri atas empat
anggota permanen, yaitu Inggris, Perancis, Italia dan Jepang.
Sekertaris bertugas untuk menyiapkan agenda dan
mengumumkan laporan pertemuan.
Majelis Umum, majelis yang melakukan pertemuan
setahun sekali, anggotanya adalah perwakilan dari negara anggota dan
pergantiannya tiga tahun sekali.
H.
Mekanisme Kerja
Dalam
mengatur keuangannya, majelis umum LBB memiliki enam komite, di mana komite
kelimalah yang memiliki wewenang untuk mengatur anggaran dan keuangan. Komite
ini melakukan drafting yang diajukan ke majelis umum, kemudian disepakati oleh
anggota dari LBB. Setelah disepakati, maka anggota LBB harus membayar sejumlah
yang disepakati.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyebab Perang Dunia I, yang dimulai
di Eropa Tengah pada akhir Juli 1914, termasuk
faktor saling terkait, seperti konflik dan permusuhan dari empat dekade
menjelang perang. Militerisme, aliansi,
imperialisme, dan nasionalisme juga memainkan peran utama
dalam konflik ini. Meskipun begitu, asal usul langsung dari perang terletak
pada keputusan yang diambil oleh para negarawan dan jenderal selama Krisis
1914, casus belli
yang merupakan pembunuhan Archduke Franz Ferdinand dari Austria dan istrinya oleh Gavrilo Princip, seorang Serbia
Sedangkan Liga Bangsa
Bangsa merupakan organisasi Internasional yang dibentuk sejak Perang Dunia I
telah berakhir. LBB sebenarnya merupakan alat yang bersifat imperialistik bagi
negara-negara Barat.LBB dibangun melalui perjanjian khusus (konferensi
perjanjian Paris 1919) dengan basis keinginan untuk mewjudkan kerjasama yang
damai antar negara dan memberikan jaminan yang saling menguntungkan atas
kemerdekaan politik dan integrasi wilayah bangsa besar dan kecil namun
organisasi ini kemudian dalam jangka waktu panjang, seiring dengan meletusnya
PD II, LBB tidak pernah menjadi organisasi internasional yang kuat karena tidak
mampu mengendalikan negara-negara yang ingin berkuasa dan juga sangat agresif,
terlebih lagi terdapat sistem pengambilan keputusan yang berinti padaayat 16
menunjukkan ketidankonsistenan organisasi ini dalam menjatuhkan sanksi,
akibatnya beberapa negara. Kemudian membelot, seperti Inggris dan Prancis yang
tidak pernah menganggap LBB sebagai institusi penting dan
menolak menyusun kebijakan luar negerinya sesuai dgn ketentuan LBB, serta senat
AS yang ada akhirnya menolak retifikasi perjanjian LBB.
B.
Saran
Penulis
berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penulis sendiri, untuk
dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi perang dunia 1 dan sejarah
terbentuknya liga bangsa-bangsa Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
J.G. Strake. 1984. Pengantar Hukum Internasional
Edisi Kesembilan. Aksara Persada Indonesia.
Sumaryo Suryokusumo. 1990. Hukum Organisasi
Internasional Jakarta: Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar