KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam mata pelajaran Biologi
Harapan saya semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pamekasan, 08
November 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak ibu-ibu rumah tangga yang menanak nasi. Sebelum
nasi dimasak kebanyak ibu rumah tangga membersihkan beras dengan cara
mencucinya terlebih dahulu terkadang hasil dari air cucian beras itu mereka
siram ke tanaman anggrek katanya membuat tanaman menjadi subur. Dalam hal ini
kebanyak orang malah tidak memeperdulikan hal itu sehingga ketika mencuci beras
air cuciannya mereka buang ke saluran air hal itu disebabakan karena air
tersebut tidak memberikan manfaat bagi lingkungan.
Masyarakat kurang mengetahui apa yang terkandung
didalam air cucian beras sehingga mereka meremehkan manfaat dari air cucian
beras, selain itu juga untuk tumbuh dan berkembangnya tanmanan dibutuhkan
nutrisi sebagai penunjangnya karena dengan adanya nutrisi tumbuhan bisa tumbuh
dan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang nutrisinya tidak
terpenuhi.
Oleh sebab itu saya ingin
mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat di air cucian beras dan apakah
mempengaruhi dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman serta bagaimana
manfaanya terhadap lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimana pengaruh pemberian air cucian beras terhadap
perkecambahan tanaman kacang
hijau?
b.
Kandungan apa yang terdapat
didalam air cucian beras?
1.3 Tujuan
a.
Mengetahui pengaruh
konsentrasi air cucian beras terhadap perkecambahan tanaman kacang hijau?
b.
Mengetahui Kandungan apa yang
terdapat didalam air cucian beras?
1.4 Kegunaan Penelitian
a.
Dapat memberikan informasi
yang berkaitan dengan pengaruh konsentrasi air cucian beras
terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
b.
Dapat menambah informasi
tentang Kandungan apa yang terdapat didalam air cucian beras.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
Biji
merupakan komponen vital dari diet dunia. Biji gandum sendiri, yang mana
terdiri dari 90% semua biji yang dibudidayakan. Perkecambahan termasuk proses
dimana dimulainya dengan proses imbibisi air oleh dorman, biasanya kering, biji
dan berakhir dengan proses elongasi dari axis embrionik (H. Lambers et al.,
2008).
Kacang Hijau
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
:Tracheobionta)
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Genus
: Phaseolus
Spesies
: Phaseolus radiatus
B.
PROSES PERKECAMBAHAN BIJI
Perkecambahan
adalah proses ketika bagian dari embrio, biasanya radikula, memasuki kulit biji
dan mungkin berproses dengan air dan O2 dan pada temperatur yang stabil.
Dormansi didefinisikan sebagai keadaan dari biji dimana tidak memperbolehkan
terjadinya perkecambahan, walaupun kondisi untuk berkecambah sudah terpenuhi
(Tempertur, air dan O2). Dormansi secar efektif menunda proses perkecambahan.
Keadaan diperlukan untuk memecah dormansi dan mengijinkan permintaan akan
perkecambahan sering agak berbeda dari yang keadaan yang menguntungkan untuk
tumbuh atau bertahan hidup dari tingkat kehidupan autotropik dari tanaman
Penyerapan air
Masuk air
secara imbibisi dan osmosisKulit biji Pengembangan embrio dan endosperm Kulit
biji pecah, radikal keluar
Pencernaan
Merupakan
proses terjadinya pemecahan zat atau senyawa bermolekul besar dan kompleks
menjadi senyawa bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat
diangkut melalui membran dan dinding sel.
Makanan cadangan utama pada
biji yaitu pati, hemiselulosa, lemak, protein:tidak larut dalam air atau berupa
senyawa koloid terdapat dalam jumlah besar pada endosperm dan kotiledon
merupakan
senyawa kompleks bermolekul besar tidak dapat diangkut (immobile)
ke daerah
yang memerlukan embrionikaksis. Proses pencenaan dibantu oleh
enzimsenyawa
organik yang diproduksi oleh sel hidup berupa protein merupakan
katalisator organic
fungsi
pokok:
* enzim
amilase merubah pati dan hemiselulosa menjadi gula
* enzim
protease merubah protein menjadi asam amino
* enzim
lipase merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserin
aktivasi
enzim dilakukan oleh air setelah terjadinya imbibisi
enzim yang
telah diaktivasi masuk ke dalam endosperm atau kotiledon untuk mencerna
cadangan makanan
Pengangkutan
zat makanan
Hasil pencernaan diangkut dari jaringan penyimpanan makanan menuju
titik-titik tumbuh pada embrionik axis, radicle dan plumulae. Biji belum punya
jaringan pengangkut, sehingga pengangkutan dilakukan secara difusi atau osmosis
dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya
Asimilasi
Merupakan tahapan terakhir
dalam penggunaan cadangan makanan. Merupakan proses pembangunan kembali,
misalnya protein yang sudah dirombak menjadi asam amino disusun kembali menjadi
protein baru. Tenaga atau energi berasal dari proses pernapasan
Pernafasan
(Respirasi)
Merupakan proses perombakan
makanan (karbohidrat) menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan
sejumlah tenaga. Pertama kali terjadi pada embrionik axis setelah cadangan
habis baru beralih ke endosperm atau kotiledon. Aktivasi respirasi tertinggi
adalah pada saat radicle menembus kulit.
Pertumbuhan
Ada dua
bentuk pertumbuhan embrionik axis: Pembesaran sel-sel yang sudah ada,
Pembentukan sel-sel yang baru pada titik-titik tumbuh berdasarkan faktor
penyebab, mekanisme dan bentuknya
A.
AIR CUCIAN BERAS
Komposisi
kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya.
Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsure
mineral dan vitamin. Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan
sebagian kecil adalah pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan
demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan oleh sifat fisikokimia
patinya.
Protein adalah komponen kedua terbesar dari beras setelah pati. Sebagian
besar (80%) protein beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang
disebut protein glutein. Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, kualitas
protein beras lebih baik karena mengandung lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap
merupakan asam amino pembatas yang utama dalam beras meskipun jumlahnya
sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini adalah karena air
cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi
perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak
digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan.Auksi bermanfaat untuk
merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru sedangkan giberelin
berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup dengan menyiramnya ke media tanam misal tanah
(http://pinginpintar.com/). Pupuk alternatif juga cukup
banyak digunakan untuk menyuburkan tanaman antara lain air rendaman teh dan air
bekas cucian ikan segar. Juga limbah sisa ikan segar yang tidak diberi pengawet maupun tambahan
bumbu. Semisal bagian tulang maupun kepalanya.Air bekas akuarium atau kolam
yang didapat saat menguran, juga bisa jadi alternatif lain sebagai pupuk alami.
Selain itu juga dapat dengan menggunakan pupuk kandang
(http://id.wikipedia.org/wiki_beras).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian dengan menggunakan tanAman kacang hijau.
Pengambilan
data berdasarkan tinggi dari tanAman kacang hijau
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilakukan mulai tanggal 21 Oktober sampai 27 Oktober 2014 di desa Jarin Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan
C. Hipotesis
Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau
2. Tidak Ada pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau
D. Populasi dan Sampel
Pada
penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh tanaman kacang
hijau Sedangkan sampel yang digunakan adalah kacang hijau.
E. Variable Penelitian
Macam
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas :
konsentrasi air cucian beras
2.Variabel
kontrol: air biasa
F. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian kali ini adalah:
Polybag
Penggaris
Rinjing
Gelas Aqua
Bekas
Pipet
Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
biji kacang
hijau ,Tanah, Air cucian beras dan air biasa
G. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Menyiapkan biji kacang hijau
3. Menyiapkan rinjing
4. Menyiapkan 5 polybag yang telah berisi tanah dengan perlakuan sebagai
berikut :
I.
Konsentrasi air biasa
II.
Konsentrasi air cucian beras
25 %
III.
Konsentrasi air cucian beras
50 %
IV.
Konsentrasi air cucian beras
75 %
V.
Konsentrasi air cucian beras
100 %
5. Menanam bibit tanaman kedalam rinjing
6. Mendiamkannya selama tiga hari
7. Menanam kecamabah tanaman pada masing-masing polybag dimana setiap polybag
diisi dengan 5 tanaman kacang hijau
8. Menyiram tanaman pada masing-masing polybag dengan air cucian beras setiap
hari
9. Mengamati pertumbuhantinggi tanaman.kacang hijau
10. Pengambilan data pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali selama
30 hari(satu bulan.)
11. Setiap perlakuan diulang 4 kali ulangan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan menghitung tinggi tanaman kacang hijau
A.
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan Konsentrasi air cucian beras
berpengaruh terhadap tinggi tanaman kacang hijau dimana konsentrasi air
cucian beras 100% memberikan rerata terbesar yaitu
1 cm, 4cm, 7cm, 10cm, 13cm, 15cm, 17 cm sedangkan untuk air reh yang pertama 2
cm, 3 cm, 5cm, 7cm, 10cm, 12cm, 14cm dan untuk air reh yang kedua yaitu : 1cm, 3cm, 5cm, 6cm, 8cm, 9cm, 11cm.
Hal ini terbukti dengan pertambahan tinggi pada
tanaman kacang hujau yang disiram dengan konsentrasi air cucian beras
100% daripada kacang hujau yang disiram dengan air
reh pertama dan kedua.
Pertambahan tinggi tanaman pada kacang hiaju ini
di karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat
bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan
yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin
tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan
kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin
berguna untuk merangsang pertumbuhan Akar (http://pinginpintar.com/).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air cucian
beras menurut hasil penelitian dan dasar teori yang ada dapat mempercepat
pertumbuhan vegetatif pada tanaman.
Pertambahan
tinggi tanaman pada kacang hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya
hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat
perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan
untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan
jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan Akar
B. Saran
Setelah
mengetahui manfaat pada air cucian beras diharapkan masyarakat mampu mengelola
limbah menjadi lebih efektif agar tidak terbuang sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar