KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis
Ilmiah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua proses
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut memberikan
motivasi dan doa sehinga kami terus berusaha pantang menyerah dan terus
bersemangat dalam menghadapi rintangan yang menghalangi penulisan karya
ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan
Remaja “ yang berisi tentang pengertian Pergaulan bebas,
Faktor-Faktor penyebab pergaulan bebas, serta dampak pergaulan bebas dikalangan
remaja.
Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga
dengan Karya Tulis Ilmiah ini, kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
belum sempurna. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke depan.
Pamekasan,06
Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Pergaulan .................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Remaja ........................................................................................................ 2
2.3 Pengertian Pergaulan Bebas ......................................................................................... 4
2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas................................................................................ 5
2.5 Dampak yang
ditimbulkan dari pergaulan bebas .......................................................... 6
2.6 Solusi
(Pencegahan) Pergaulan Bebas........................................................................... 7
BAB III PENUTUP
........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan
bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas
karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Remaja
diamana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam
Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk
ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan
terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu
atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebaspada
diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang
lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau
bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan
sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan
liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua
dalam hal dan keadaan apapun.2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan
dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan
orang tuannya.
3. Seorang anak
hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik
lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
A.
Apakah Pengartian Pergaulan ?
B.
Apa Pengertian Remaja?
C.
Apa Pengertian Pergaulan bebas?
D.
Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
E.
Apa Akibat yang di timbulkan?
F.
Bagaimanakah Solusi mencegah
Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
A. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan
B. Agar siswa mengetahui pengertian Remaja
C. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan bebas
D. Agar siswa mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
E. Agar siswa mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari
Pergaulan bebas
F. Agar siswa mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial
(zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas
dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu
akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan
yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu
atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan
dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik
atau tidak.
2.2 PENGERTIAN
REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)
masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut
Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa
kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak
baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja
(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian,
yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa
remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21
(Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari,
Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja
adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang
usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan
baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan masa yang
sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati
masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam
perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu
diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna
dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,
dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan
hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki
tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh.
Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara
11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa
remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa
dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan
keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan
fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami
perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan
psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
2.3 PENGERTIAN
PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang
lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan
antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma
hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan
seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai
bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR
PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak
mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
1.
Faktor Orang Tua
Para orang tua
perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media
masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat
memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari
orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
Ø
Faktor kesenjangan pada sebagian
masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka
ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan
orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara
orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha
mengatasinya.
Ø
Faktor kekurang pedulian Orang tua
kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa
masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur
tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi,
segala sesuatu sudah terlambat
Ø
Faktor ketidak mengertian kasus ini
banyak terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman
sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam
urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan.
Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus
merekaper buat.
2.
Faktor Agama Dan Iman.
Agama dan
keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka
akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan
juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut
kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana
yang tidak.
3.
Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan
zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan
globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti
orang barat yang lebih bebas.
4.
Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda
sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama menyadari akan
kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan.
Adapun beberapa
factor yang datang dari orang muda, yaitu:
1.
Faktor
Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini
bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya memang memiliki
kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan,
memutuskan dan melakukan segala sesuatu, misalnya pengalaman belum cukup, usia masih
sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari
akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat
menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak
dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin
mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
2.
Faktor
Budaya
Orang muda
cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda jaman
sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan
sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya
iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
3.
Faktor
Keseimbangan Hidup
Orang muda
memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan sedang
mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitanya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan
pendampingan dari seorag senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak
kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
4.
Faktor
Keyakinan
Ini sebenarnya
faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang muda yang
imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan
Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya
handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.
2.5 DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI
PERGAULAN BEBAS
Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaula
nbebas ada3,antara lain:
a.
Bagi Diri Remaja Itu
Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya
sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan
itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan
sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
endingnya akan
menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama
tidak ada yang mengarahkan.
a.
Bagi Keluarga
Anak merupakan
penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila
orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila
anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak
harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak
remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama
teman-temannyauntuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras,
mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta
kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu
hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi
dalam kehidupannya.
b.
Bagi Lingkungan Masyarakat
Di dalam
kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para
orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana
nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan
menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat
kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.
2.6 SOLUSI
(PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja,
tetapi masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan
dapat dicegah dengan cara – cara berikut :
1.
Pentingnya kasih saying dan
perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.
Pengawasan dari orang tua yang tidak
mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi
psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh,
tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu
yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.
Seorang anak hendaknya bergaul
dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya.
Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak
sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya
yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani
1.
Pengawasan yang lebih terhadap media
komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain.
2.
Perlunya bimbingan kepribadian bagi
seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan manayang baik untuk dia
maupun yang tidak baik.
3.
Perlunya pembelajaran agama yang
diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai
agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya,
baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang
positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan
hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang
masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin
dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para
ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun =
masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks,
Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
a.
Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan yang
dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit
karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang
lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika.
b.
Bagi Keluarga
Para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat
terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan
anak akan terputus.
c.
Bagi Lingkungan Masyarakat
Masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.
3.2 Saran
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya
bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas
karena itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan
masyarakatmu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan.
http://dunia
remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
Gunarso,singgih
D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi
remaja dan krakteristik
http://dunia
remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan
html.Akses:Desember 2010.
Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu
Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Winjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
www.google.com\\seks_bebas\
diakses 18 Mei 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar