leily ijolumut

leily ijolumut

Kamis, 20 Agustus 2015

KETELADANAN KI HAJAR DEWTARA

 TELADAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI KI HAJAR DEWANTARA


Sebagai warga Indonesia tentu kita mengenal sosok Ki Hajar Dewantara. Hari lahirnya yang jatuh pada tanggal 2 Mei dijadikan Hari Pendidikan Nasional. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan, bila Negara kita menjadikan hari kelahiran Bapak Pendidikan ini sebagai hari besar nasional. Sepak terjang beliau dalam memperjuangkan kemerderdekaan Indonesia melalui jalur pendidikan patut kita hargai dan kita teladani. Mengapa Ki Hajar Dewantara mendapat gelar Bapak Pendidikan? Apa yang bisa kita pelajari dari beliau?
1. Tekun belajar dalam keadaan apa pun
Pada jaman penjajahan Belanda, hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan mengenyam pendidikan. Sebagai warga keturunan bangsawan atau ningrat, beliau tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berjuang, khususnya demi kemerdekaan Negara kita tercinta ini. Melalui jalur pendidikan, beliau ingin keberadaan dirinya membawa manfaat bagi Negara kita.
Bagaimana dengan kita? Pada saat ini, kita sebagai warga Indonesia memiliki banyak sekali kesempatan untuk mengenyam pendidikan seluas-luasnya. Mungkin memang untuk kalangan tertentu, mereka mendapatkan kemudahan untuk bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi dan lebih baik, namun bila kita hanya berhenti dan banyak memgeluh dengan keadaan kita itu tidak akan banyak memberikan manfaat. Kita juga seharusnya melihat bila banyak orang sukses yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi atau bisa disebuat sebagai orang-orang yang “gagal”. Namun mereka memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak mudah putus asa. Selain itu, mereka juga pandai melihat kesempatan. Namun bila seseorang tidak memiliki daya juang dan semangat, bagaimana seseorang bisa mendapatkan kesempatan? Sebagai contoh, orang yang dahulu orang yang tidak punya lalu menjadi seorang milyader “gara-gara” sebuah kuis di sebuah televise pun, tidak akan mendapatkan “anugrah” itu bila dia tidak ada daya juang!
2. Tidak terpuruk dalam kegagalan
Setelah menamatkan pendidikannya di ELS, Ki Hajar Dewantara meneruskan pendidikannya ke STOVIA. Namun karena kondisi kesehatannya yang kurang baik, maka beliau pun harus banyak beristirahat di rumah (mungkin jumlah kehadirannya di kelas di tidak sampai 70 persen kali ya… J ) Namun perjuangannya di dunia pendidikan tidak berhenti. Mungkin karena banyak waktu di rumah, beliau pun mulai banyak berkonsentrasi dalam mengembangkan bakatnya di dunia jurnalis. Yah… Dia mulai aktif menulis di beberapa surat kabar.
3. Aktif dalam kegiatan bermasyarakat (bersosialisasi)
Itulah kelebihan Ki Hajar Dewantara, beliau sangat aktif berkecimpung di banyak bidang. Meski dasar pendidikannya adalah pendidikan, namun beliau juga mengembangkan hobinya untuk tekun di bidang politik dan sosial. Beliau memiliki banyak teman dari berbagai kalangan, baik pendidikan, sosial, dan politik. Itulah yang menjadi inspirasi beliau untuk menulis keadaan sosial dan politik di Negara kita, khususnya dalam mengkritik penjajah di Negara kita, yaitu Belanda.
4. Pandai memanfaatkan situsi untuk mencari peluang
Setelah beliau menulis sebuah tulisan di sebuah surat kabar yang berjudul “Andai Aku Seorang Belanda”, beliau ditangkap dan diasingkan ke Bangka, lalu ke Belanda. Di masa pengasingan tersebut, beliau tidak merasa terpuruk dan menyerah. Beliau seakan-akan malah “bersyukur” dengan hukuman yang dia terima. Karena berkat hukuman tersebut, beliau mendapatkan kesempatan untuk lebih menekuni bakatnya di bidang pendidikan dan pengajaran. Bahkan, beliau mendapatkan sebuah sertifikat pendidikan di negeri belanda, Europeesche Akte. Luar biasa bukan?
5. Belajar dari Semboyan Ki Hajar Dewantara
Dalam perjuangannya terhadap pendidikan bangsanya, Ki Hajar Dewantara mempunyai Semboyan yaitu:
1. Tut wuri handayani,
artinya dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.
2. Ing madya mangun karsa
artinya: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide.
3. Ing ngarsa sung tulada
artinya di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik. Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan kita, terutama di sekolah-sekolah Taman Siswa.


KETELADANAN MOH. HATTA

Pada tahun 1950-an, Bally adalah sebuah merek sepatu yang bermutu tinggi dan tidak murah. Bung Hatta, Wakil Presiden pertama RI, berminat pada sepatu itu. Ia kemudian menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya, lalu berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi karena selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang untuk meminta pertolongan.
Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Bung Hatta tidak pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi. Yang sangat mengharukan dari cerita ini, guntingan iklan sepatu Bally itu hingga Bung Hatta wafat masih tersimpan dan menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta. Pada hal, jika ingin memanfaatkan posisinya waktu itu, sangatlah mudah bagi beliau untuk memperoleh sepatu Bally. Misalnya, dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalan Bung Hatta. Namun, di sinilah letak keistimewaan Bung Hatta. Ia tidak mau meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain.
Bung Hatta memilih jalan sukar dan lama, yang ternyata gagal karena ia lebih mendahulukan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Pendeknya, itulah keteladanan Bung Hatta, apalagi di tengah carut-marut zaman ini. Bung Hatta meninggalkan teladan besar, yaitu sikap mendahulukan orang lain, sikap menahan diri dari meminta hibah, bersahaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada. Kalau belum mampu, harus berdisiplin dengan tidak berutang atau bergantung pada orang lain.
Seandainya bangsa Indonesia dapat meneladani karakter mulia proklamator kemerdekaan ini, seandainya para pemimpin tidak maling, tidak mungkin bangsa dengan sumber alam yang melimpah ini menjadi bangsa terbelakang, melarat, dan nista karena tradisi berutang dan meminta sedekah dari orang asing.

Hatta dan Kesederhanaan
Meski berstatus wakil presiden dan kemudian mantan wakil presiden namun Hatta selalu hidup dalam kesederhanaan. Hatta punya impian memiliki sepatu Bally namun tak pernah punya cukup uang untuk membelinya. Beliau menggunting sebuah iklan sepatu Bally dan menyimpannya di buku harian. Keluarga baru menyadarinya ketika beliau sudah berpulang.
Hatta dan kelurusan sikapnya
Meski berstatus sebagai seorang wakil presiden namun Hatta tidak semena-mena memanfaatkan posisinya itu. Dia tahu sang istri sangat mengidamkan sebuah mesin jahit dan sudah menabung bertahun-tahun untuk membelinya. Ketika duit ibu Rahmi Hatta sudah cukup, tiba-tiba turun kebijakan pemotongan uang dan dengan terpaksa ibu Halida harus menahan keinginannya.
Dengan agak bersungut-sungut beliau menyalahkan Hatta yang tak memberitahunya tentang rencana pemotongan uang itu. Dengan kalem Hatta menjawab, ” Ini kan rahasia negara, tidak boleh diceritakan kepada orang lain ”
Cerita lainnya adalah ketika salah seorang adiknya sedang berusaha memasang sambungan telepon ke rumahnya. Karena menunggu lama dan telepon tak kunjung disambungkan, dia meminta tolong kepada bung Hatta untuk memperlancar urusan sambungan telepon itu. Dengan tenang Hatta menolak dan meminta sang adik untuk tetap mengikuti jalur yang seharusnya. Hatta tak hendak menggunakan kekuasaannya sebagai wakil presiden.

Teladan yang dapat diambil dari kepribadian soekarno

TELADAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI SOEKARNO
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, nge-kost di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil mendapatkan gelar Insinyur (Ir) pada 25 Mei 1926.
Kemudian, Beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
TELADAN YANG DAPAT DI AMBIL DARI KEPRIBADIAN PALAWAN SOEKARNO
  1. Tidak melakukan Korupsi atau segala sesuatu yang dapat menghancurkan Kita; 
  2. Apabila Kita ingin memimpin orang lain, pimpin dahulu diri Kita sehingga orang lain yang Kita pimpin-pun akan segan, terbukti dengan Kepemimpinan Soekarno yang tidak mengambil uang rakyat berakibat pada orang-orang yang dipimpinnya-pun tidak sampai hati untuk melakukan hal itu; 
  3. Menjadi Pemimpin yang terbuka, tidak hanya untuk golongannya tapi untuk semua kalangan yang dipimpin, terbukti dengan Keinginan Soekarno yang ingin Istana Negara bukan hanya menjadi tempat bagi para mandataris rakyat, tapi juga terbuka untuk setiap orang yang ingin masuk dan belajar di sana, tidak seperti kondisi sekarang yang penjagaan sangat ketat sehingga cenderung orang-orang istana saja yang bisa masuk ke sana; 
  4. Menjadi pemimpin yang jika berbicara tidak hanya mampu dimengerti oleh orang-orang yang berpendidikan, tapi bisa menyesuaikan dengan siapa yang diajak bicara
  5. Pemimpin harus memerdulikan ‘orang kecil’. Hakikat pemimpin adalah orang yang dipilih rakyat (mandataris rakyat), sehingga harus memerdulikan rakyat yang dipimpinnya; 
  6. Jangan pernah menyerah dalam memerjuangkan kebenaran dan untuk kepentingan masyarakat banyak; 
  7. Jangan terlalu menikmati (terlena) dengan jabatan yang Kita pegang sekarang seolah tidak ingin turun, walaupun Kita telah menorehkan prestasi yang membanggakan, Kita harus sadar bahwa jabatan itu harus berganti, jika tidak, maka akan terjadi hal-hal yang negatif; 
  8. Pemimpin harus gigih dalam memerjuangkan kebenaran walaupun risikonya sangat besar
  9. Pemimpin yang tegas dan berani, adalah pemimpin yang dapat selalu mempertahankan integritasnya, sekalipun ‘penjara’ rintangannya; 
  10. Apabila seorang pemimpin ingin dan bermaksud memperjuangkan kepentingan ‘rakyat’ yang dipimpinnya, maka Pemimpin tersebut harus sebisa mungkin berjumpa dengan ‘rakyat’nya, karena dengan itu, maka akan tampak bukan hanya sekadar janji-janji yang terlontar, namun ada usaha untuk menjadikan itu nyata.



Sabtu, 30 Mei 2015

Makalah Bencana Alam



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Masalahnya kejadian ini terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

      1.2 Rumusan Masalah

Masalah – masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa devinis bencana alam itu ?
2.      Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.      Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita dan cara mengatasinya ?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3 Tujuan
1.      Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.      Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.      Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita dan cara mengatasinya.
4.      Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Bencana Alam

       Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.[1][1] Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dariluar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

      2.2 Klasifikasi Bencana alam Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
Bencana alam geologis Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus.[2][2] Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan
1.      lempeng tektonik di darat atau lantai samudera. Contoh bencana alam geologi yang paling umum adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena gerakan lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepas namun bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi saat mencapai perairan dangkal, tinggi gelombang dapat melampaui 10 meter. Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan. Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil.
2.      Bencana alammeteorologi
Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim. Bencana ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada daerah-daerah yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon, hurikan, taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah tertentu. Bencana alam bersifat meteorologis seperti banjir dan kekeringan merupakan bencana alam yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Beberapa di antaranya hanya terjadi suatu wilayah dengan iklim tertentu. Misalnya hurikan terjadi hanya di Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar pada abad moderen adalah bencana yang disebabkan oleh pemanasan global.
3.      Wabah
Wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh dunia.[1][3] Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah pandemi flu, cacar dan tuberkulosis.
4.      Bencana alam ekstra-terestrial Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, Bencana dari ruang angkasa adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau gangguan badai matahari.[2][4] Meskipun dampak langsung asteroid yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi. Bencana ruang angkasa seperti asteroid dapat menjadi ancaman bagi negara-negara dengan penduduk yang banyak seperti Cina, India, Amerika Serikat, Jepang, dan Asia Tenggara.

2.3  Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita
1.      Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
A.    Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
·         Banjir Sungai, Terjadi karena air sungai meluap.
·         Banjir Danau, Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
·         Banjir Laut pasang, Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
B.     Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
·         Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
·         Pendangkalan sungai,
·         Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
·         Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
·         Pembuatan tanggul yang kurang baik,
·         Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
C.     Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
·         Rusaknya areal pemukiman penduduk,
·         Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
·         Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
·         Rusaknya areal pertanian
·         Timbulnya penyakit-penyakit
·         Menghambat transportasi darat
D.    Cara Mengantisipasi Banjir
·         membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
·         mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
·         membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
 
·         tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
·         tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
·         membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.
1.      Gempa Bumi
            Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
            Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk diperkirakan kedatangannya. Sehingga dapat dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya seolah-olah mendadak dan tidak teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha untuk memperkirakan masih belum menampakkan hasil, maka usaha yang paling baik dalam mempersiapkan diri dengan cara mengatasi bencana alam ini adalah dengan mitigasi.
Mitigasi
yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.

Mengantisipasi Gempa Bumi

Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:

Sebelum terjadi gempa
·         Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
·         Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
·         Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.

Saat terjadi gempa
·         Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.
·         Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
·         Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
·         Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.
·         Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.

Setelah terjadi gempa
·         Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.
·         Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
·         Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.
·         Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
·         Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
·         Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
1.      Tsunami
            Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam.

Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut.
a.       Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan mengungsi selama tiga hari seperti makanan, pakaian, suratsurat berharga atau obat-obatan.
b.      Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya gempa.
c.       Selalu peka terhadap fenomena alam yang tidak biasa. Apabila kita peka sebenarnya alam telah memberikan tanda-tanda sebelum terjadinya tsunami.

Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini.
a.       Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah.
b.      Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah
c.       Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis.
d.      Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.
1.      GunungMeletus
            Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
            Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
            Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :

· Suhu di sekitar gunung naik.

· Mata air menjadi kering

· Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)

· Tumbuhan di sekitar gunung layu

· Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
2.      TanahLongsor
            Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi
paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20° umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.
Secara garis besar faktor penyebab tanah longsor sebagai berikut.
A.    Faktor alam
Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa bumi dan letusan gunung api.
·         Iklim yaitu pada saat curah hujan tinggi.
·         Keadaan topografi yaitu lereng yang curam.
B.     Faktor manusia
·         Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal
·         Penimbunan tanah di daerah lereng.
·         Penebangan hutan secara liar di daerah lereng.
·         Budidaya kolam ikan di atas lereng.
·         Sistem drainase di daerah lereng yang tidak baik.
·         Pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
·         Pembebanan berlebihan dari bangunan di kawasan perbukitan.
2.4 Dampak bencana alam

Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.[1][5] Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung meletus.[2][6] Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat atau topan.

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam ekstra-terestrial


Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
3.2 Saran
            Saran yang dapat disampaikan setelah pembahasan makalah ini adalah :
1.      Kepada pemerintah agar meningkatkan manajemen bencana agar sedini  mungkin dapat diantisipasi terjadinya bencana alam di Indonesia.
2.      Kepada masyarakat agar lebih menjaga lingkungan karena bagaimanapun bencana yang terjadi tidak terlepas dari kerusakan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA